Boru Hasian dan Anak Na burju

Boru Hasian dan Anak Na burju
Elisabeth Thw Br. Regar dan Mathyas P. Siregar

Adalah baik menjadi orang penting tetapi lebih penting menjadi orang baik

DO WHAT EVER CAN YOU DO..

Sabtu, 20 Maret 2010

MENTAL ILLNESS OR DEMONISATION

MENTAL ILLNESS OR DEMONISATION
(Membebakan Mereka yang Tertawan Masalah Kejiwaan dan Kerasukan Setan)
Dr. Leslie Lim & Douglas Koh
Yogyakarta : Penerbit ANDI, 2009


Memahami Demonisasi dan Psikiatri

Bab 1 Pengaruh Iblis dalam Diri Manusia

Di masa modern ini, banyak orang termasuk umat Kristen yang berpengetahuan, tidak percaya dengan keberandaan roh jahat. Ini merupakan cara Iblis untuk membuat manusia percaya bahwa ia tidak ada. Iblis mampu membuat mambuatkan pikiran manusia atas ulahnya yang licik. Paulus menggambarkan kondisi spiritual manusia dalam 2 Timoteus 3: 1-4:
“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterimakasih, tidak memperdulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelek-jelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka menghianat, tidak berpikir panjang, berlaga tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah”.
Tugas utama kita adalah menyadari ada perbedaan antara pengaruh kejiwaan dan pengaruh roh. Dan kita juga harus tahu tentang strategi Iblis dan fenomena gangguan jiwa untuk membedakan satu dengan yang lain. Tindakan seperti ini akan menghemat waktu dan tenaga, dari pada mencari campur tangan roh lain saat semua yang dibutuhkan adalah perawatan dalam hal kejiwaan, pelepasan dari roh jahat atau kedua-duanya.
Orang Kristen yang sudah dilepaskan Yesus Kristus dari kuasa dosa tidak akan dapat lagi mengalami kerasukan. Lain hal, jika ia membuka pintu masuk buat iblis melalui okultisme, berhala, pengunaan mantra dan pergi ke orang pintar. Bila manusia semakin membukakan pintu maka ia akan diperbudak oleh iblis. Dan infiltrasi dan infestasi iblis harus dilepaskan dari manusia dengan nama Yesus Penebus.

Bab 2 Konsep Demonisasi
Alkitab menggunakan tiga kata untuk menggambarkan kadar pengaruh iblis dalam diri seseorang. Ketiga hal tersebut adalah:
1. Daimonion Exon : “Orang yang memiliki iblis” keadaan seseorang yang membawa Iblis dalam dirinya dan menyebabkan penderitaan fisik dan mental.
2. Daimonizomai : “dirasuk Setan” mangacu kepada keadaan dikendalikan, dipengaruhi, atau di kuasai iblis.
3. Ochloumenous: ‘ Orang yang di siksa oleh roh iblis” menekankan makna siksaan yang dilimpahkan oleh roh-roh jahat.

Istilah kerasukan “demonisasi” mengacu kepada ragam tingkat pengaruh iblis dalam diri seseorang, yang berkisar pada “jinak” sampai “parah” dengan kondisi milik setan sebagai akibat yang paling ekstrim.

Serangan –serangan spiritual
Meskipun seseorang tidak kerasukan, tetapi mungkin saja ia ada di bawah serangan yang dilancarkan oleh si jahat. Dan ciri-cirinya ialah, seseorang itu merasa payah, gugup, fristrasi, dan takut. Iblis membiat siapa saja menderita: baik orang Kristen atu bukan. Orang yang belum mengenal Yesus, yang menjalani hidup dengan baik dan tidak terlibat dalam okultisme, mungkin hanya akan sedikit saja pengarus iblis, sementara orang yang sering melanggar perintah Allah dapat terpengaruh sangat parah sehingga sampai pada titik keberserahan diri ke tangan setan.
Setiap orang harus menyusuri kkehidupannya, untuk mencari tahu apakah ia pernah terlibat dalam okultisme, menemui dukun, peramal, atau semacamnya. Kegiatan-kegiatan seperti Meditasi Transendental, hipnotis, dan Tai Ci juga dapat membuka pintu bagi roh-roh jahat. Mungkin tidak ada perubahan perilaku ketika seseorang dipengaruhi iblis semuanya tampak normal, tetapi di dalam dirinya ia merasakan tekanan depresi, kesepian, tidak bersemangat, dan semua itu berakar dari iblis. Contoh dalam Alkitab orang percaya yang dipengatuhi Iblis. Seperti Yudas Iskariot, Ananias dan Safira, Raja Saul.

Bab 3 Tanda dan Gejala Demonisasi
Tanda dan gejala kerasukan dapat dikelompokkan sebagai berikut: fisik, spiritual, emosional, dan mental. Ada gejala seperti penyakit mental dan oleh karena itu perlu evaluasi akan gangguan tersebut agar dapat membedakan antara gangguan mental dan kerasukan.

F
I
S
I
k
1. Kegelisahan (Mat. 12:43)
2. Kekuatan yang tidak biasa (Luk. 8: 29)
3. Kekerasan (Mat. 8:28)
4. Keadaan terbelenggu * (Luk 8:29)
5. Penyakit yang tidak memiliki penjelasan medis
6. Kecanduan
7. Desakan seksual yang ekstrim dan menyimpang
8. Perubahan suara
9. Kemunculan pribadi baru dengan tabiat yang tidak suci.

S
P
I
R
I
T
U
A
L 1. Jatuh dalam keadaan tidak sadarkan diri.
2. Menunjukkan sikap bermusuhan dengan nama Yesus
3. Tidak bisa memanggil nama Yesus
4. Dorongan untuk menghujat
5. Tidak ingin dan tidak mau menanggalkan ulah setan
6. Mengantuk dan tidak mau berkonsentrasi ketika membaca
Alkitab, tetapi membaca buku-buku lain tanpa kesulitan
7. Terus menerus terganggu atau pikirannya mengembara selagi
berdoa.
8. Memiliki kekuatan untuk meramalkan masa depan atau
pengelihatan ekstra duniawi.

E
M
O
S
I
O
N
A
L 1. Kemarahan yang tidak terbendung
2. Rasa takut yang tidak normal
3. Memendam rasa enggan memaafkan (Ibr.12:15)
4. Rasa bersalah yang menyesatkan
5. Kabur dari kenyataan
6. Memelihara pikiran bunuh diri/mencoba bunuh diri. (Mat. 9:22)
M
E
N
T
A
L 1. Seperti mendengar suara-suara*
2. Depresi/tidak berpengharapan/putus asa
3. Kebingungan*
4. Dicerca oleh pikiran-pikiran kotor tidak suci
5. Disiksa oleh mimpi buruk yang kerap menghantui.

Ket: * dapat juga terjadi sebagai gejala gangguan kejiwaan.

Bab 4 Perkembangan Historis Psikiatri
Pembahasa tentang psikiatri dan penyakit mental atau kejiwaan sering dikemas dalam misteri sehingga menimbulkan ketakutan dan kekalutan. Sering terjadi kekeliruan dalam memahami hal ini. Dan berabad-abad yang lalu keyakinan ini bersifat sangat luas jika seseorang bertingkah laku aneh maka akan dianggap kerasukan setan dan akan dipukuli, disiksa, atau diikat di tiang lalu dibakar.
Sebelum adanya kemajuan famatologi, pasien penyakit jiwa akan di masukkan ke rumah sakit jiwa. Mereka akan di kurung, dan perawatan yang diberikan pada saat itu adalah cuci darah, cuci perut, membotaki kepala pasien, yang bahkan berakhir pada kematian pasien. Dengan kemajuan farmatologi maka perawatan penyakit mental di dasarkan pada kajian sains, dan tidak dianggap sebagai gejala kerasukan. Namun dari kemajuan ini kajian tenntang spiritualnya tidak mendapat bagian yang sesuai.
Perkembangan obat-obatan juga menunjukkan kemajuan yang dapat menguntungkan sipasien utnuk menerima kesembuhan.

Bab 5 Diagnosis Gangguan Kejiwaan
Diagnosis kejiwaan dibuat secara teliti dengan mencari tahu sejarah gejala-gejala yang dialami pasien dan mengenali tanda-tanda selama uji keadaaan mental. Untuk mendapatkan verifikasi informasi psikiater harus sering berkomunikasi dengan pasien maupun dengan keluarga.
Dua sistim klasifikasi utama adalah:
International Classification of Diseases (ICD) dan Diagnostic and statistical Manual of Mental disorder (DSM) keduanya ini digunakan untuk mendaftarkan hasil diagnose dari setiap kondisi. Dan dalam diagnosa ini dibutuhkan diagnosa spiritual.

Bab 6 Konsep Kenormalan dalam Psikiatri
Apakah itu normal dalam psikiatri: kenormalan kesehatan mental ditentukan menurut tiga criteria luas, yaitu:
1. Perilaku seseorang itu dianggap normal dan dapat diterima oleh orang sekitar.
2. Perilaku seseorang itu tidak mengada-ada atau ekstrim
3. Perilaku seseorang itu tidak menghambat kehidupan sehari-harinya.
Pengalaman seseorang yang diterima sebagai bagian dari budaya orang itu, tidak lalu dianggap abnormal dalam nalar kejiwaan. Dalam masyarakat Asia kepercayaan terhadap sosok iblis, hantu di anggap normal, tetapi di barat itu dianggap gila.

Bab 7 Ketidakacuhan, Kesalah-kaprahan, atau Penghindaran?
Dalam kehidupan zaman sekarang perawatan terhadap yang mengalami masalah kejiwaan jarang menjadi pilihan utama. Banyak yang mengirim mereka ke pertolongan spiritual (dukun) dan yang sangat mungkin bukan sembuh malah mendambah permasalah kejiwaan dan spiritual. Karena penggunaan mantra-mantra mereka yang sebelumnya mengalami masalah kejiwaan akhirnya kerasukan.
Lislie berpendapat bahwa banyak dari pasien penderita penyakit kejiwaan murni yang tidak akan sembuh lewat pengusiran setan. Para penderita penyakit mental, khususnya yang memiliki latar belakang Kristen, terkadan dibawa untuk mendapatkan pelayanan pelepasan terlebih dahulu, sebelum mendapat konsultasi kejiwaan. Jika ada pengaruh iblis dalam dirinya, ia dapat dipulihkan, jika masalahnya adalah masalah kejiwaan tentu pelepasan bukan jawaban. Pengetahuan akan kondisi ini dibutuhkan untuk memutuskan masalah apakah yang dihadapi pasien. Namun perlu juga di ingat sering terjadi tumpang tindih karena adanya keterlibatan kegiatan okultisme pada pasien penyakit mental.
Akibat Bila Perawatan Kejiwaan tidak diberikan, Kondisi ini dapat berakibat pada empat efek yaitu:
1. Perkembangan kondisi sakit tambah.
2. Dalam kasus penyakit skizofrenia dan depresi berat akan berakibat pada kerusakan dan pengerdilan sel-sel otak.
3. Terdapat bahaya resistensi terhadap perawatan.
4. Akan cendrung bunuh diri.


Masalah dalam menerima Diagnosis dan Perawatan Kejiwaan
Pertama: Diagnosis sering ditolak oleh banyak pasien, khususnya mereka yang berlatar belakang Kristen, mereka memandang penyakit itu karena kegagalan moral, kurang penguasaan diri oleh karena ini mereka menyuruh pasien untuk mengendalikan diri, dan memberi alasan dengan Firman Tuhan. Kebenarannya adalah kebanyakan penyakit mental bukan akibat kurangnnya pengendalian diri.
Kedua: sumber masalah lainnya, adanya pandanngan yang mengatakan bahwa penyakit mental adalah cerminan lemahnya iman terhadap Allah. Atau lebih parah lagi hukuman akibat dosa.
Ketiga: Orang Krsiten hanya bertumpu ada doa kesembuhan untuk seseorang sehingga mereka menyangka tidak perlu memakai obat yang mereka anggap dapat membawanyakan jiwa dan tubuh. Dan beberapa beranggapan bahwa psikiater memakai ilmu yang dipengaruhi iblis.

Konsep awam tentang penyakit Mental.
Banyak orang awam yang mengatakan penyakit mental sebagai kegilaan dan ketidakwarasan. Kebenarannya adalah bahwa kondisi sakit mental sangatlah berragam dari kondisi yang minor, sementara, dan berhubungan dengan stress, sampai pada kondisi mayor seperti skizofrenia. Bagi orang awam, orang-orang ini gila, tidak waras atau sakit mental.
Dalam kenyataannya penderita sakit mental bukanlah penderita skozofrenia kronis. Dengan adanya pandangan awam tentang penyakit mental sama dengan sakit jiwa hal ini menunjukkan bahwa terjadi ketidakacuhan mereka tentang penyakit mental. Penyakit mental, tidak ada sangkut pautnya dengan kegilaan. Stigma tentang peandangan ini masih melekat dalam benak orang awam, dan sangat berpengaruh kepada kehidupan sipenderita penyakit mental, ia akan dikuculkan, disisihkan dan akan mengalami kesulitan dalam kerjanya.

Orang-orang yang kerasukan dan psikiater mereka.
Secara paradoksal, orang-orang yang kerasukan tampaknya kurang dapat dipahami oleh para psikiater non-Kristen. Dan mereka akan mencoba mencari tahu gejala-gejala yang tidak cocok dengan diagnose kejiwaan apapun. Parahnya, mereka akan member obat untuk menolong si pasien.

Haruskah Pasien Kristen hanya boleh dirawat oleh psikiater Kristen?
Ketika seorang pasien Kristen membutuhkan perawatan kejiwaan, ia dapat menerimanya dari perawatan kompeten seorang psikiater non-Kristen. Namun, bila ia menerima perawatan dari psikiater Kristen maka hubungan seiman tersebut akan membantu untuk memamhami perihal rohani si pasien dengan lebih baik. Psikiater non-Kristen tidak akan dapat memahami konsep-konsep Kristen dan bahkan akan mengira si pasien melantur atau berhalunisasi ketika ia mengutarakan tentang kepercayaan dan pengalaman rohaninya. Kristen mungkin member resep yang sama , iman psikiater Kristen terhadap kuasa penyembuhan bahwa Allah akan memakainya untuk memberkati anak-anakNya yang membutuhkan pertolongan kejiwaan menjadi sebuah nilai lebih.

Gejala Gangguan Kejiwaan dan Demonisasi

Bab 8 Depresi
Depresi adalah akibat dari berragam factor seperti, biokimiawi, genetic, watak pribadi, kejadian hidup, tekanan lingkungan, penyakit fisik, penyalahgunaan alcohol dan obat, trauma masa kecil, serta gaya berpikir negative. Depresi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori berbeda seperti:
Gejala-Gejala Depresi
Gejala-Gejala Keterangan
1. Merasa Menderita Mendeskripsikan hidupnya sebagai yang tidak berarti, merasa tidak berguna dan berpengharapan, menangis tanpa alasan yang jelas, atau karena alasan yang remeh.
2. Hilangnya selera makan Orang depresi kerap kali kehilangan selera makan dengan alasan tidak ada rasanya dan berat badan akan menurun, jika ia makan banyak hal itu dapat berupa pengalihan dari depresi
3. Kualitas tidur yang buruk Tidur tidak nyenyak kerap terbangun beberapa kali, terjadi gejala kegelisahan, malam sampai pagi dapat terjaga dan siang tidur. Dan tidur juga dijadikannya pelarian dari permasalah.
4. Hilang minat, santai, hobi Menolak bertemu dengan teman, mengalami penurunan daya ingat, tidak berminta pada pekerjaan-pekerjaan santai.
5. Usaha bunuh diri Ada keinginan cepat untuk mati,
6. Kegusaran/ kegelisahan Merasa tidak nyaman di dada, pusing-pusing, sakit kepala
7. Kemunduran daya psikomotorik dan rasa bersalah Terdapat kesulitan berpikir, karena kinerja akal melambat dan mungkin tiba-tiba kosong, dan tingkat energy kosong. Pendererita depresi sering diserang rasa bersalah atas kejadian masa lalu.

• Kesamaan dan perbedaan dengan Demonisasi
Depresi Kerasukan setan
Tidak gagu menyebut nama Yesus Menolak keKristenan
Tidak memiliki kekuatan supranatural Memiliki kekuatan supranatural
Berbicara dengan suara sendiri Berbicara dengan suara berbeda
Tidak kesurupan Dapat kesurupan
Tampak tertekan, menangis, daya pikir dan aktivitas fisik lamban Meniru postur atau gerak tertentu yang mirip dengan karakteristik dewa-dewa
Berpikiran untuk membahayakan diri Berulang kali berusaha membahayakan diri.
Tidak melihat yang aneh-aneh tapi biasa saja mendengar suara-suara yang menghakimi dan memaksa dirinya untuk bunuh diri Mleihat dan mendengar yang aneh-aneh.

Bab 9 Skizofrenia
Tidak ada penyakit kejiwaan yang lebih menyerupai ulah iblis seperti skizofrenia. Ciri khas dari skizofrenia adalah: Halusinasi audio (mendengar suara-suara), Halusinasi Visual (melihat bayangan, sosok orang, wajah), delusi (keyakinan palsu yang tidak dapat menghubungkan dirinya dengan latar belakang social budayanya),
Skizofrenia Demonisasi
Mendengar suara-suara Mendengar suara-suara
Melihat yang aneh-aneh Melihat yang aneh-aneh
Tidak kesulitan menyembut nama Yesus, tidak anti Kristen Menolak menyebut nama Yesus, bertolak belakang dengan kekristenan
Perubahan kepribadian Perubahan kepribadian
Mengalami gangguan pikiran Tidak mengalami gangguan pikiran
Tanggap terhadap obat anti-psikotik Tidak tanggap terhadap obat anti-psikotik
Tidak mengalami kesurupan Kerap kesurupan


Bab 10 Gangguan Obsesif Kompulsif
Hal ini bercirikan obsesi dan komplusi. Hal ini menurut Lislie adalah akibat dari kelainan biokimiawi dalam otak di mana telah terjadi defensiasi neurotransmitter, serotonin dan dalam hal ini terapi kognitif sangat membantu dalam proses pewaratan. Kondisi-kondisi yang dialami penderita gangguan Obsesif Konpulsif antara lain: Penyakit judi, Kecanduan seksual, Kleptomania, Hasrat menggebu untuk makan, Hasrat menggebu untuk menghambur-hamburkan. Biasanya orang yang semacam ini ingin berhenti karena dia tahu apa yang ia perbuat adalah dosa namun ia tidak mampu, sepertinya ada kuasa yang semakin menyeret dia untuk melakukannya. Hanya kuasa dan kasih Allah yanh dapat membawa perubahan kekal dalam diri manusia. Manusia harus tetap haus akan Firman Allah dan tetap setia.

Bab 11 Penyalahgunaan Zat
Tidak ada yang sukar bagi Tuhan dan hal ini sangat mampu untuk melepaskan kecanduan yang sukar dilepas menurut ukuran manusia. Seperti merokok, minuman keras, penyalahgunaan obat terlarang. Yesus berkata: “….apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka” (Yoh. 8:36) kebebasan total atau permanen dari kecanduan apapun hanya dapat terjadi ketika sipecandu berpaling pada Yesus Kristus untuk pertolongan.

Bab 12 Gangguan Setengah Sadar Disosiatif
Ganguan setengah sadar disosiatif adalah sebuah kondisi menarik yang dicirikan oleh berubahnya keadaan kesadaran diri akan dunia sekitar—yang disebut “trance”. Selama hal ini terjadi maka seseorang akan memiliki ingatan terbatas tentang apa yang terjadi pada dirinya. Mereka seolah memiliki dunia sendiri dan tidak berinteraksi dengan lingkungan.
Selama keadaan “trence” Iblis mengambil alih kepribadian orang itu. Terjadi perubahan suara, perilaku, dan kepribadian. Dukun-dukun juga mengalami ini. Disosiasi sebagai mekanisme bekerja diluar kesadaran yang melindungi orang tersebut dari rasa sakit. Fenomena disosiasi ini juga menjelaskan apa yang terjadi ketika orang sedang berada dibawah pengaruh hypnosis. Dalam kondisi yang disebut Multi Personality Disorder (MPD) disosiasi juga terjadi. Mungkin juga terjadi kuasa-kuasa jahat yang mempengaruhi orang yang menderita gangguan ini. Bagi yang mengalami gangguan ini disarankan untuk bertekuk lutu di bawah kuasa Roh Kudus untuk memperoleh kesembuhan

Bab 13 Gangguan Kepribadian (Personality Disorder)
Gangguan didefenisikan sebagai cara berurusan dengan situasi-situasi pribadi dan social yang berakar dan maladaptive. Para penderita gangguan kerpbadian terlihat aneh dan eksentrik, memiliki segudang masalah yang tidak rasional, dan mereka buta terhadap cacat mereka. Dalam situasi-situasi yang sulit karena masalah latar belakang kehancuran rumah tangga, perlakukan yang diterima seperti dilecehkan, di abaikan akan menjadi jalan masuk kuasa iblis yang merusak hidupnya.
Gangguan lain yang akan muncul adalah gangguan kepribadian antisocial yang biasanya terlihat dari kelakukannya yang selalu melanggar hukum, pemberontak, pembohong, mencuri, berkelahi, mengkonsumsi obat terlarang, dan masuk dalam geng. Gangguan lainnya adalah Gangguan Kepribadian ambang batas mereka memiliki suasana hati yang labil dan gambaran diri yang rusak, dan selalu mengajukan tuntunan yang berlebihan dalam hubungan dengan pribadi lain.
Hanya Yesus Kristus yang dapat mengubah suatu kepribadian menjadi serupa denganNya dan hal berikut dapat dilakukan untuk sembuh dari gangguan tersebut: Jadilah anak Allah, mohonlah agar Yesus terang dunia menyoroti kepribadian anda dan mengunkap semua yang kotor, menyakitkan, dan roh jahat. Matilah bagi diri sendiri, Miliki kerinduan yang sungguh-sungguh pada Yesus, enyahkan luka-luka lama dan melucuti belenggu roh jahat, berjalanlah dalam kekudusan dan kesucian setiap hari.

Bab 14 Melukai Diri dengan Disengaja
Orang-orang yang suka melukai diri merupakan gangguan kepribadian khususnya kepribadian ambang batas. Penyebab seseorang yang mengalami gangguan melakukan tindakan tersebut adalah: Manipulasi (merupakan pemerasan emosional yang memaksa orang lain untuk menuruti kehendaknya. Meredakan Tekanan (untuk menghilangkan stress mereka mereka mengiris tangan untuk meredakan tekanan). Balas Dendam (melukai diri untuk mengekspresikan rasa maah atau tidak senang terhadap orang lain).


Bab 15 Gejala Psikologis Minor
Ada gejala-gejala penyakit kejiwaan yang juga dapat dialami oleh orang normal sekalipun, dan gejala-gejala ini merupakan pertanda masalah-masalah spiritual. Seperti, Kehilangan semangat: hal ini merupakan gejala umum yang dapat dirasakan oleh setiap orang. Namun kehilagan semangat bukan dari Allah tapi berakar dari Iblis dan hal ini di istilahkan dengan “perpindahan roh”. Kesepian: hal ini adalah sebuah keadaan putus koneksi dengan orang lain dan keadaan ini akan lebih para apabila orang tersebut memiliki masalah-masalah medis/penyakit. Mimpi Buruk: seseorang yang merasa gelisah dan tertekan akan meliki masalah dengan waktu tidurnya, ia akan akan mengalami mimpi-mimpi buruk dan iblis juga memakai kondisi ini untuk menjerumuskan manusia dalam pergumulan. Kita harus meminta perlindungan kepada Allah dari serangan-serangan iblis. Rasa Percaya diri yang Rendah: hal ini diakibatkan mempercayai dusta besar tentang diri sendiri dari biang dusta, iblis. Dan cirinya adalah orang yang selalu membenarkan tindakannya dan defensive, dia takut disalahkan maka ia menyalahkan orang lain. Rasa Takut: Rasa takut bukanlah berasal dari Tuhan. Hal ini muncul akibat stress dan masalah-masalah kehidupan.

Bab 16 Gejala yang Tidak Dapat Dijelaskan secara Medis
Ketika seseorang mengatakan bahwa ia mengalami penyakit namun setelah dianalisa secara medis ternyata negative ia telah mengalami gangguan somatoform. Adapun subtype dari kelainan :
1. Gangguan somatisasi: kondisi ini mulai muncul sebelum usia 30 tahun dan
termasuk bagian dari sebuah gejala yang terasa diwilayah berbeda di tubuh.
Gejala ini dapat bersifat gastrointestinal seksual atau pseudo-neurologis.
2. Gangguan rasa sakit: rasa sakit yang terasa dibeberapa bagian tubuh dan
sukar dirawat.
3. Hypocchondriasis : keyakinan sesseorang bahwa ia memiliki penyakit walau sebenarnya tidak. Rasa takut ini berdasar pada kesalahan menafsirkan gejal-gejala fisik bukti adanya penyakit.


Bab 17 Penyebab Penyakit Mental
Banyak teori tentang penyakit mental namun perlu juga dipertimbangkan masalah spiritual seseorang yang mengalami gangguan mental tersebut. Ada yang beranggapan bahwa masalah ini dikarenakan kutukan yang turun-temurun, namun di beberapa kasus mungkin akan muncul gejala-gejala kejiwaan, emosional, dan fisik yang bisa merupakan akibat dari demonisasi yang turun-temurun. Kita dapat terlepas dari kutukan-kutukan ini dengan Yesus Kristus yang telah membebaskan kita dari kuasa dosa dan iblis.
Penyakit mental dapat di akibatkan oleh: perubahan-perubahan biokomiawi dalam otak, akibat stress lingkungan, kekuatiran, kegelisahan. Setan dengan sengaja menciptakan masalah agar manusia jatuh kedalam dosa dan akan mengalami gangguan mental spiritual. Untuk menghindarkan penyakit mental seseorang harus memutuskan hubungan dengan iblis dan semakin dekat dengan Tuhan.

Menolong Penderita Penyakit Mental dan Kerasukan Setan

Bab 18 Pikiran--Medan Tempur Setan
Pikiran adalah medan tempur setan dengan menanamkan pikiran-pikiran negative, dia menarik nalar dan logika kita. Pikiran negative: membangkitkan perasaan dan reaksi perilaku negative. Dan hal ini diserang oleh iblis semnjak kanak-kanak. Kemudian, Otak: otak membawa kita kepada pikiran dan emosi-emosi tertentu. Kuasa Lidah: Lidah adalah anggota tubuh yang berbahaya dan bisa sukar dijinakkan (lih.Yak 3:8) dengan lidah seseorang memuji Allah dan dengan lidah manusia mengutuki. Situasi dan setiap anggota tubuh dipakai iblis sebagai jalan masuk dalam kehidupan seseorang, jika iblis sudah mengendalikan pikiran maka manusia akan mengalami banyak tantangan termasuk penyakit dan kerasukan.

Bab 19 Cara Iblis Beroleh Jalan Masuk
Ada sejumlah cara yang digunakan Iblis untuk memperoleh jalan masuk dalam kehidupan seseorang. Jalam masuk tersebut antara lain adalah:
1. Ketika seseorang mengalami trauma, rasa takut yang ekstrim, dan mengalami luka yang dalam, iblis sangat tertarik pada orang tersebut.
2. Sikap enggan memaafkan memicu aktivitas roh jahat
3. Kegagalan atau penolakan untuk mematuhi perintah Tuhan.
4. Penjerumusan diri secara berulang-ulang ke dalam dosa.
5. Ketika seseorang memaksa melawan hukum-hukum Allah
6. Amarah
7. Pengalaman masa kecil yang menyakitkan
8. Keretakan rumah tangga
9. Rasa takut dan trauma yang tiba-tiba:
10. Dosa nenek moyang: penyembahan berhala
11. Ikatan-ikatan jiwa tidak Ilahi
12. Pengaruh pralahir/aborsi
13. Ajaran palsu: menerima ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Injil
14. Kutuk: kutuk adalah kata-kata yang diucapkan terhadap orang lain yang mengharapkan orang itu mendapat kerugian. Dan Iblis akan melekat akan kutuk untuk membuat kutuk itu berlaku.
15. Dosa seksual: pornografi, pelecehan seksual, seks diluar nikah, dll.
16. Praktek-praktek Okultisme: pemujaan kepada leluhur yang sudah mati, berdukun, penggunaan jampi-jampi.
17. Perawatan medis alternative tertentu/ white magic: sebelum seseorang datang kepada terapis tertentu ia harus mencari tahu keyakinan dan psrinsip spiritual terapi itu dan padangan dunia religious terapis. Sebab jika tidak iblis juga akan memakai hal tersebut melalui agen-agennya. Terapi apapun yang berhubungan dengann okult harus dihindarkan.
18. Situs kematian dan gedung tertentu: hal ini menyangkt adanya situs-situs bunuh diri missal, perang dan pengurbanan manusia adalah juga tempat iblis bersemanyam. Demikian juga iblis memakai tempat-tempat tertentu seperti jalan yang sering terjadi kecelakaan, gedung tertentu sepert hotel (yang disalah gunakan)

Bab 20 Obat--Kawan atau Lawan?
Kebanyakan pasien merasa takut untuk mengkonsumsi obat kejiwaan. Mereka takut kecanduan. Berikut ini adalah tentang mematahkan mitos obat:
1. Tidak ada suatu apapun yang tidak rohani tentang mengkonsumsi obat penyakit kejiwaan.
2. Obat tidak mengubah pikiran dan kepribadian kita atau menyebabkan iblis masuk merasuki kita.
3. Obat tidak membuat kita menjadi pecandu.
4. Komsumsi obat penyakit jiwa tidak boleh dihentikan tanpa pengawasan medis, namun ada obat yang dapat dikonsimsi saat dibutuhkan
5. Mengkonsumsi antidepresan secara ekstra pada hari-hari tertentu tidak akan secara instan meningkatkan suasana hati seseorang.


Bab 21 Menolong Penderita Penyakit Mental
Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan oleh orang awam untuk membantu mereka yang menderita penyakit mental:
1. Tunjukanlah rasa prihatin, kasih sejati, dan berilah semangat: berempatilah, hindarkan sikap kritis terhadap pasien
2. Dengarkanlah permasalahan mereka: dengan memperbolehkan mereka membicarakan masalah mereka, mereka merasa ada yang perduli sehingga mereka merasa diringankan beban. “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” (Gal. 6:2)
3. Bersabarlah dalam menghadapi penderita penyakit mental
4. Jangan tumpahkan rasa bersalah kepada mereka: jangan salahkan mereka karena kurang berian atau karena tidak mengakui dosa.
5. Tawarkanlah diri anda untuk berdoa dengan mereka dan hindari menceramahi.
6. Teleponlah mereka : Tanya kabar agar mereka tidak terisolasi.
7. Semangati mereka untuk berkomunikasi dengan pendeta jika ada masalah spiritual yang harus di selesaikan.
8. Tawarkan diri anda untuk menemani mereka ke dokter
9. Doronglah untuk memajukan waktu janji temu dengan psikiater
10. Cari tahulah kelompok-kelompok yang mendukung penderita penyakit mental
11. Tawarkanlah diri anda untuk membantu pekerjaan rumah atau pergi ke warung
12. Jangan berlagak seperti dokter
13. Jangan menjawab atas nama pasien selama sesi konsultasi dengan psikiater.
14. Izinkanlah pasien menjadikan anda teman “curhat”.

Bab 22 Pelepasan dan Cara Melakukannya
Pelepasan adalah tindakan mengeluarkan iblis atau roh jahat dari seseorang yang kerasukan. Belajar dan mengimani apa yang telah dilakukan Yesus dalam mengatasi godaan setan di padang gurun. Mengimani bahwa Yesus telah mati dan bangkit dan mengalahkan kuasa maut. Sebelum seseorang diterima untuk janji pelayanan pelepasan dia akan diajukan beberapa pertanyaan dan jawabannya adalah bentuk persetujuan: contoh pertanyaan tersebut adalah: Apakah anda tahu bahwa anda punya masalah?, Apakah anda butuh pertolongan?, apakah anda mengingikan pertolongan?, apakah anda setuju dengan bentuk pertolongan yang kami tawarkan yaitu melalui penyembuhan dari dalam dan pelepasan sesuai dengan prinsip-prinsip Injil.
Cara melakukan pelepasan :
1. Pendeta pelepasan selalu ditemani oleh seorang lain yang gendernya sama dengan konseli yang dilayani.
2. Konseli diberikan diberikan daftar pelepasan, untuk di isi dengan lengkap
3. Wawancara konselor dengan konseli meliputi: masalah yang sedang dihadapi konseli dan alasannya untuk mendapat pelayanan, dosa-dosa leluruh dan konsekwensinya, dosa-dosa orang lain dan dampak yang ditimbulkan konseli dan reaksinya, Dosa pribadi dan konsekwensinya
Trauma, Ikatan-ikatan yang tidak Ilahi, kutuk keturunan, kutuk dari orang lain dan diri sendiri.
4. Orang yang membantu pelepasan mencatat dalam lembar kasus
5. Sembari pelayan pelepasan mendengarkan konseli, telinganya juga terbuka bagi kehadiran Roh Kudus.
6. Pelayan pelepasan membimbing konseli dalam doa
7. Jika konseli mengalami luka batin, pelecehan maka penyembuhan dari dalam/inner healing akan terlebih dahulu dilakukan.
8. Pelepasan dilakukan dengan mengidentifikasi dan memerintah iblis untuk pergi dalam nama Yesus. Iblis akan bermanifestasi dengan mudah pada kebanyakan kasus. Dibeberaka kasus tertentu akan memakan banyak waktu.

Manifestasi: ketika roh jahat diusir dari dalam diri seseorang maka mereka mulai bermanifestasi, bentuk-bentuk manifestasi yang lebih umum adalah:
1. Perut yang terasa di aduk-aduk: seakan mau muntah dan muntah dan berbentuk air liur dan ini merupakan manifestasi yang umum.
2. Gemetar, menjerit dan berteriak: konseli mungkin akan jatuh ke lantai dan berguling-giling dan iblis menguncang tubuh konseli dan mengularkan suara yang aneh dan menusuk telinga.
3. Kejang-kejang, pingsan, dan terlihat seperti sudah mati:
4. Menguap, mengucurkan air mata, dan tersedu-sedu
5. Gerakan dimata: Pulpil mata bergulir kebelakang, keatas mata dan hanya warna putih saja yang terlihat.
6. Kedinginan: hal ini menandakan bahwa roh-roh kematian, neraka, kehancuran, dan bunuh diri ada di dalam dirinya.
7. Tersendak atau ada gumpalan di tenggorokan: Iblis biasanya keluar dari tenggorokan hal ini juga mengindikasikan bahwa konseli (jika perempuan) mungkin pernah melakukan seks oral.
8. Cengkraman kuat di kepala atau sakit kepala: indikasi pernah memuja berhala
9. Suara-suara dan gerak-gerik binantang: jika koseli menyembah berhala patung binatang maka dia akan menjelma dengan gerakan dan suara binatang tersebut.
10. Bau-bauan: hal ini akan keluar bersamaan dengan kelaurnya iblis dari dalam tubuhnya, bau adalah indikasi ia pernah meminum darah atau kecanduan alcohol.
11. Gerakan-gerakan atau pilinan: ketika iblis keluar tubuh konseli akan menstimulasi gerakan ular ketika ular beludak pergi meninggalkan tulang belakang.
12. Merasa lelah dan tidak melanjutkan pelayanan: jika kosenli mengatakan ini maka hal ini adalah ulah iblis agar konseli tidak terbebas
13. Udara keluar dari berbagai bagian tubuh.
14. Pengelihatan: konseli tidak mengalami penjelmaan luar dan kasat mata tetapi pengelihatan bahwa berhala yang pernah ia sembah di buang diikat dan dibakar.

Manifestasi yang tertunda : Tidak terjadi manufestasi selama pelayanan, namun konseli mungkin akan mengalami di malam hari.
Doa pelepasan: dalam doa ini pelayan pelepasan menyerahkan seluruh hidupnya dan mengakui akan kuasa Allah dan dengan kuasa Allah dan Yesus Kristus dan topangan Roh Kudus, pelayan pelepasan mengucapkan: “aku melepaskan semua ikatan jiwa tidak Ilahi dengan ….(orang-orang yang perbah memiliki hubungan tidak sehat dengan anda, misalnya dukun, peramal, pasangan intim anda di masa lampau) dan dalam doa tetap meminta pertolongan Tuhan untuk terlepas dari kuasa roh jahat.

Perbedaan antara penyakit mental dengan demonisasi akan terus menarik karena berbagai tumpang tindih dalam hal manifestasi kedua kondisi tersebut. Namun kesempurnaan pengetahuan adalah bahwa kebijaksanaan memberikan kehidupan bagi mereka yang memilikinya (Pkh. 7:12).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar